Jumat, 21 Oktober 2011

Monbukagakusho Episode 2

Bagaimana persiapan yang diperlukan untuk mendapatkan beasiswa ke Jepang ?


     Proses yang panjang dan jalan yang berliku dan tidak mulus yang harus dilalui bagi siapa saja yang tertarik untuk belajar ke "Negeri Sakura" atau Jepang. Khususnya bagi mereka yang berharap pergi dan belajar disana dengan mendapatkan beasiswa, baik dari Jepang sendiri maupun dari pemerintah kita sendiri, private scholarship, dan Public Foundation di Jepang.
     Tulisan ini mencoba untuk membantu menjelaskan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti dalam persiapan yang dilakukan agar kita bisa studi di Jepang, mendapatkan LA (Letter of Acceptance) dari profesor di Jepang yang akan menjadi pembimbing kita selama masa studi kita di Jepang.
     Mereka yang mengambil Program Master (S2) dan Doktor (S3), untuk bisa studi di Jepangdan mendapatkan beasiswa, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mencari supervisor/profesor/laboratory yang akan menjadi tempat kita selama masa studi. Kemudian setelah mendapatkan LA dari profesor yang bersangkutan 50% dari usaha kita telah lengkap dan dapat merekomendasikan beasiswa kepada profesor tersebut. Karena tanpa LA tersebut, kita tidak bisa melangkah ke tahap berikutnya, yaitu mencari beasiswa. Karena sebagian besar penyedia beasiswa di Jepang mensyaratkan adanya LA dari profesor di Jepang sebagai bukti adanya kontak dan kesediaan dari profesor di Jepang untuk menjadi supervisor/pembimbing dan tuan rumah.
     Mendapatkan LA dari profesor di Jepang adalah pekerjaan yang gampang- gampang susah. Adakala kita mendapatkannya hanya sekali atau dua kali kontak saja via e-mail, namun adakala harus melewati beberapa proses yang panjang terlebih dahulu untuk mendapatkan LA tersebut. Secara garis besar ada 3 cara yang bisa kita lakukan untuk mendapat LA tersebut dari sang profesor di Jepang.

1. Kontak teman/kenalan/senior yang sedang studi di Jepang.
     Mengontak mereka yang sedang studi di Jepang dan meminta kesediaannya untuk mencari supervisor profesor di Jepang sesuai dengan minat dan ketertarikan adalah salah satu cara yang sangat efektif dan paling mudah dengan tingkat keberhasilan yang tinggi. Kita juga bisa menanyakan banyak hal pada mereka tentang bagaimana studi Jepang ini.
     Kelebihan cara ini adalah mereka yang telah berpengalaman studi di Jepang, mengenal karakter dan budaya disana serta telah beradaptasi dengan warga negara Jepang. Kemudian mereka yang sedang studi di Jepang bisa menjadi perantara kita untuk bertemu langsung dengan profesor dan mengomunikasikan kepada dia keinginan kita dalam bahasa Jepang.
     Bagi yang kebetulan tidak memiliki kenalan (teman, sahabat, kenalan senior) yang sedang studi di Jepang, maka cara lainnya adalah dengan melihat situs-situs resmi, baik pemerintah Jepang maupun Indonesia yang menyediakan beasiswa untuk studi ke Jepang dan melengkapi persyaratan yang mereka perlukan, namun cara ini agak sulit untuk dilakukan, namun bukan hal mustahil untuk mendapatkan beasiswa dengan cara ini.
    
2. Mengunjungi website universitas di Jepang dan Menghubungi profesornya secara langsung
     Cara lain yang bisa kita lakukan adalah memanfaatkan fasilitas internet, mencari dan mengunjungi waebsite universitas yang kita inginkan. Dari waebsite yang kita kunjungi kita bisa masuk ke menu fakultas, kemudian submenu laboratorium, dan memasuki submenu profesor yang ada di laboratorium tersebut. Jika bidang ilmu profesor tersebut sesuai dengan yang kita inginkan, maka kita bisa langsung menghubungi profesor tersebut via e-mail. Alamat e-mail profesor tersebut biasanya tertera dalam website masing-masing.
     Kelebihan cara ini adalah kita bisa mencari profesor dan universitas sesuka kita. Karena terkadang ada yang lebih suka tinggal di kota-kota besar, seperti Tokyo, Osaka, dan Yokohama karena dekat dengan berbagai tempat hiburan, kemudahan transportasi, dan dekat dengan KBRI (Kedutaan Besar RI) yang berada di Osaka. Atau kadang ada yang lebih suka tinggal di kota budaya, sepi, dingin, dan bersejarah seperti Kyoto, Sapporo, dan Hiroshima. Banyak sekali universitas berkualitas di Jepang dan kita bisa memanfaatkan search engine untuk mendapatkan universitas-universitas di Jepang sesuai dengan keinginan kita.
     Ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika kita menghubungi sang profesor di Jepang :
a.)  Mengingat tingkat kesibukan sang profesor yang sangat tinggi, maka perlu kita ketahui bahwa dalam 1 hari ratusan e-mail datang ke inboxnya. Maka, tidak mustahil e-mail yang tidak dikenal akan dianggap sebagai spam dan tidak dibaca. Sehingga kita harus bersabar dan mengirim ulang e-mail kita ketika dalam 1-2 minggu tidak ada balasan.
b.) Bahasa dan Tatakrama yang santun dan sopan adalah kunci utama dalam berkomunikasi dengan siapa saja termasuk profesor tersebut. Tentu saja dalam menghubungi mereka, digunakan bahasa inggris yang baik dan benar serta selalu diawali dengan memperkenalkan diri, ceritakan bagaimana anda memperoleh kontak profesor tersebut dan keinginan kita untuk menjadi mahasiswanya serta diakhiri dengan ucapan terima kasih.

3. Datang ke Jepang dengan biaya sendiri, kemudian mencari profesor dan beasiswa
     Cara yang ketiga ini tergolong Trial and Error atau bisa disebut juga coba-coba atau nekat. Saya sendiri tidak menyarankan untuk melakukan cara ini jika modal yang dimiliki sangat terbatas. Tapi, ada baiknya kita tahu karena anda sudah putus asa mencoba cara yang sebelumnya (no 1 dan 2) tapi tidak berhasil. Atau kita punya cukup modal untuk memulainya.
     Kelebihan cara ini adalah dengan berdomisili jepang, kita akan dengan mudah mencari informasi-informasi sekolah dan beasiswa yang sangat susah jika kita berada di Indonesia. Karena, di Jepang sendiri sangat banyak program beasiswa yang ditawarkan dari perusahaan, yayasan, dan institusi-institusi lainnya yang mempersyaratkan kita harus sudah masuk program (Master atau Doktor) dulu.
     Untuk bisa datang ke Jepang, tentu kita butuh modal awal yang cukup. Kebanyakan mereka yang menggunakan cara ini datang ke Jepang dengan modal sendiri membeli tiket pesawat, biaya hidup 2-3 bulan sebelum mendapatkan part-time, dan yang lebih penting adalah visa/izin tinggal sebagai turis/visa kunjungan keluarga/visa studi bahasa yang bisa kita daptkan di Kedubes Jepang. Kemudian kita bisa memulia mencari part-time, sekolah, dan beasiswa.

INGATLAH ! Tuhan tidak akan mengubah nasib seseorang, jika ia tidak berusaha untuk merubah nasibnya sendiri. Ganbatte Kudasai, Good Luck, Selamat Mencoba :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jika ada sesuatu yang ingin disampaikan, silahkan komentar disini. Insya Alloh dalam waktu dekat saya akan membalasnya. Terima kasih...

Blogger news